Tradisi Dlugdag Keraton Kasepuhan Cirebon Kembali Dilakukan, Sempat 2 Tahun Absen
CIREBON - Sempat dua tahun ditiadakan, Tradisi Dlugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon kembali diadakan.
Tradisi Dlugdag merupakan sebagai penanda masuknya bulan Ramadan dengan memukul bedug berusia ratusan tahun yang berada di Masjid Langar Agung lingkungan dalam Keraton Kasepuhan Cirebon.
Namun tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Biasanya yang menabuh bedug dilakukan langsung oleh Sultan Sepuh, tapi tahun ini dilakukan oleh Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Gumelar Suryadiningrat.
Didampingi Imam sekaligus sesepuh Masjid Agung Sang Cipta Rasa Kasepuhan KH Zumhur dan sejumlah keluarga keraton.
Baca juga:
- Gaji Asisten Pribadi Hotman Paris, Ternyata Segini, Pantes Banyak yang Mau
- Aldi Taher Tantang Azka Corbuzier, Berani-beraninya, Lawan Vicky Saja Kalang Kabut
“Tradisi dlugdag ini merupakan tradisi turun temurun dari jaman Wali Songo. Pada zamannya, tradisi Dlugdag ini digunakan sebagai penanda masuknya bulan Ramadan dan salat lima waktu,” ungkap Patih Sepuh Pangeran Raja Gumelar Suryadiningrat kepada radarcirebon.com di ruang Dalem Arum Keraton Kasepuhan, Sabtu (2/4/2022).
Dijelaskan Patih Sepuh, penabuhan bedug tidak asal sembarang menabuh.
\"Jadi sebelum menabuh bedug kita berdoa dulu minimal membaca Bismillah. Kemudian dalam menabuh bedug juga diiringi dengan bersalawat,\" jelasnya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Ali Mochtar Ngabalin Kirim Surat ke Wali Kota Cirebon, Minta Uang Rp800 Juta, Ternyata…
- BLT Minyak Goreng Disalurkan ke 20,5 Juta Keluarga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: